Limbahcangkang kerang dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi sebuah kerajinan tangan yang bernilai tinggi. Tentunya sebelum dibuat kerajinan, cangkang kerang tersebut perlu diolah terlebih dahulu. Tujuannya untuk menghilangkan kotoran, baud an menghilangkan lapisan kulit agar kulit dalamnya bisa tampak.
Produk Kecarang buatan mahasiswa ITS. Foto-foto Humas ITSTahukah kamu kalau cangkang kerang hijau bisa dikonsumsi? Banyaknya limbah cangkang kerang hijau yang kurang dimanfaatkan masyarakat, membuat tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS berinisiatif membuat sebuah inovasi bernama Kecarang kerupuk cangkang kerang hijau.Salah satu anggota tim Latifatul Fajriah mengatakan, kerupuk merupakan salah satu makanan yang cukup digemari oleh masyarakat itu, adanya kandungan kalsium pada cangkang kerang hijau membuat ia dan tim tertarik untuk mengolahnya menjadi kerupuk."Kecarang dapat menjadi solusi akan permasalahan limbah tersebut dan dapat memberikan nilai tambah, serta memiliki potensi bisnis yang menjanjikan untuk kedepannya," kata mahasiswa dari Departemen Teknik Fisika ITS ini, Rabu 2/12.Terkait proses pembuatan Kecarang, Latif menjelaskan, pertama cangkang kerang hijau dicuci dan direbus terlebih itu, cangkang kerang hijau dikeringkan dan dihaluskan sampai menjadi tepung. Kemudian, tepung cangkang kerang hijau yang sudah jadi dibuat adonan dengan menambahkan air, tepung tapioka, gula, dan garam pada komposisi tertentu."Setelah semua rata, adonan dikukus sekitar 15 menit, kemudian didinginkan ke dalam kulkas hingga mengeras. Selanjutnya adonan diiris terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam oven. Baru setelah kering, Kecarang dapat digoreng dan ditambahkan berbagai rasa. Seperti keju, BBQ, dan pedas," satu kemasan produk Kecarang dengan berat 120 gram dijual seharga Rp 10 adanya inovasi tersebut, Latif dan tim berharap dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk berkarya di dunia bisnis. “Jangan ragu untuk mendalami ketertarikan atau minat kalian di suatu bidang, walaupun belum ada bekal coba saja, segala sesuatu pasti akan terlihat sulit sampai kalian menyelesaikannya,” inovasi tersebut, Latif bersama Intan Mei dan Fadhilah Rosyidatul Arifah berhasil mendapatkan juara ketiga dalam ajang Business Competition GEMNAS Batch 3 Universitas Negeri Padang tahun 2020 pada Oktober lalu. RCTiKcz.